Weekly Perspective - W4 Apr 2021

Bank Indonesia mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate di level 3,5%

  • Bank Indonesia menyebutkan langkah ini konsisten dengan kebutuhan untuk menjaga nilai tukar Rupiah di tengah-tengah ketidakpastian meskipun perkiraan inflasi masih rendah.  Untuk menunjang perbaikan ekonomi, Bank Indonesia mengoptimalkan kebijakan macro prudential dan akomodatif, selain mempercepat deepening pasar uang. Bank Indonesia juga akan melaksanakan intervensi pasar nilai tukar jika diperlukan. Analis memperkirakan inflasi masih tetap rendah di bulan Maret, analis consensus di level 1,40% secara Year-on-Year dan memperkirakan inflasi masih akan rendah di sepanjang tahun 2021.


Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak relatif flat selama sepekan terakhir
  • Selama sepekan terakhir (19-26 Maret 2021), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun sebesar -2,53%. Secara group, saham yang menekan IHSG adalah penurunan dari saham-saham Perbankan, Industri Dasar, Barang Konsumsi serta Konstruksi dan Properti. Sedangkan saham yang mengalami penguatan adalah Perdagangan, Agrikultural dan Pertambangan.
  • Sedangkan untuk pasar Obligasi domestik, harga Surat Utang Negara (SUN)  bergerak flat. Obligasi domestik dengan yield SUN 10 Tahun di level 6,7-6,8%. Pergerakan ini sejalan dengan pergerakan US Treasury 10 Years yang bergerak flat pada minggu yang sama. Meskipun demikian, kami tetap melihat prospek fixed income masih akan positif didorong karena masih adanya peluang Bank Indonesia mempertahankan suku bunga rendah karena inflasi yang juga masih rendah. Sebagai pembanding, yield tenor bond negara India masih berada di level 6,2%. Supply dari pemerintah untuk SUN tahun ini memang masih besar, namun dengan adanya back stop dari Bank Indonesia serta perbaikan ekonomi tahun 2021 ini bisa jadi tahun dengan supply yang besar dan akan menurun di tahun berikutnya.
  • Nilai tukar Rupiah yang bergerak di kisaran Rp 14.400 juga bergerak mendatar. Walaupun terjadi penguatan terbatas pada Dollar Index, namun nilai tukar Rupiah relatif stabil. Investor asing membukukan net sell Rp 18,8 triliun sejak awal tahun. Saat ini kepemilikan asing di SUN sebesar  Rp 952,6 triliun, setara dengan 23% dari total outstanding SUN yang beredar.
  • Portofolio Reksa Dana Saham mempertahankan porsi saham di level 90-92% di tengah terjadinya koreksi IHSG yang cukup dalam selama seminggu terakhir. Potensi kenaikan IHSG kedepannya masih ada meski masih cukup volatile. Tactical trading tetap dilakukan pada saham blue-chip dan mid-cap yang masih berada dalam valuasi yang atraktif. Reksa Dana Obligasi berinvestasi pada SUN seri benchmark 10-15 tahun serta durasi portofolio dijaga di level 6,50-7,2 sebagai antisipasi Bank Indonesia masih menjaga suku bunga rendah sepanjang tahun 2021. Alokasi portofolio untuk Obligasi Korporasi tenor pendek (3 tahun) dengan kupon yang tinggi tetap dijaga di kisaran 5–15% untuk optimalisasi return Reksa Dana.

Download PDF



Back to list