Weekly Perspective - W4 Oktober 2017

Market Review

  • Selama 1 minggu terakhir (16-20 Okt 2017), IHSG mengalami kenaikan 0.09% dari level 5.910,5 ditutup pada 5.929,5. Namun investor asing masih mencatatkan net sell sebesar Rp 2,5 Triliun atau akumulasi selama Month to Date (MTD) hingga 20 Okt 2017 sebesar Rp 7,6 Triliun. Secara sektoral, sektor yang mengalami kenaikan terbesar yaitu mining sebesar +2,65% didorong oleh ekspektasi laporan keuangan Q3 yang diestimasi akan lebih baik dibandingkan target Analyst. Selanjutnya Sektor Property Construction juga mengalami kenaikan +1,92% dan diikuti oleh Basic Industry sebesar +1,44%. Adapun sektor yang mengalami penurunan terbesar diantaranya Sektor Aneka Industri sebesar -4,34% dipengaruhi oleh penurunan saham Astra sebagai motor penggerak sektor aneka industri, diikuti oleh Sektor Infrastructure sebesar -1,80% yang disebabkan oleh penurunan saham Telco dan diikuti dengan penurunan di Sektor Trade and Services sebesar -0,98%.
  • Sedangkan pada pasar obligasi, harga obligasi juga cenderung mengalami penurunan dimana yield obligasi mengalami kenaikan dari level yield 6,53% ke level 6,66%. Kenaikan yield obligasi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya dari sisi global pelaku pasar masih menantikan pemilihan Dewan Gubernur The Fed yang baru serta menanti bagaimana implementasi rencana normalisasi balance sheet sebesar USD 4 triliun dan reformasi perpajakan. Ekspektasi akan disetujuinya program pajak Trump mendorong kenaikan ekspektasi inflasi AS dan Yield US Treasury. Kepemilikan asing di SUN selama seminggu terakhir masih mengalami peningkatan sebesar Rp 9 triliun menjadi Rp 665 triliun dari minggu sebelumnya sebesar Rp 656 triliun. Porsi kepemilikan asing di pasar SUN saat ini sebesar 37,5% total outstanding. Sedangkan Mata uang Rupiah melemah tipis dari level Rp 13.483/USDmenjadi Rp 13.519/USD.

Global

  • Resolusi anggaran terkait dengan pemotongan pajak yang diajukan oleh Presiden Trump kemungkinan akan dilaksanakan setelah melalui proses perhitungan suara Partai Republik unggul dengan perolehan 51 suara berbanding 49 suara dari Partai Demokrat. Hal ini membuat kenaikan harga saham di bursa Wall Street selama sepekan terakhir menyentuh all time high level. Per tanggal 20 Oktober 2017, Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) mengalami kenaikan ke level 23.328,63dan Indeks S&P500ke level 2.575,21.
  • Pemilihan pendahuluan di Jepang yang dilaksanakan setahun lebih cepat dari jadwal memberikan kesuksesan besar bagi Perdana Menteri Shinzo Abe yang mampu meraih suara mayoritas di Parlemen sebesar 310 kursi dari total 465 kursi yang diperebutkan. Dengan kemenangan ini maka diestimasi program ekonomi yang agresif (easing monetary policy) akan dilanjutkan dan rencana amandemen undang-undang militer dapat dilakukan terkait konflik dengan Korea Utara.

Domestic

  • Pada Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDGBI) yang berlangsung pada hari Kamis 19 Oktober 2017 memutuskan untuk mempertahankan tingkat bunga 7-day Reverse Repo Rate di level 4,25%.
  • Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Q3/2017 diestimasi masih akan berada di kisaran 5%. Adapun rencana untuk kembali menurunkan 7-Day Reverse Repo sudah sangat terbatas, mempertimbangkan faktor dari sisi global terutama rencana The Fed yang akan kembali menaikkan Fed Fund Rate pada FOMC Meeting di bulan Desember 2017atau di awal tahun 2018.

Market Expectation

  • IHSG masih berfluktuatif dan melanjutkan konsolidasinya dengan bergerak sideways. Investor asing masih cenderung net sell di pasar saham dengan akumulasi sebesar –Rp 18,62 triliun dibandingkan net buy asing tertinggi selama 1 tahun di bulan Mei 2017 sebesar +Rp 28,8 triliun.
  • Pelaku pasar masih menantikan potensi kenaikan 1 notch rating Indonesia oleh 3 lembaga rating S&P, Moody’s dan Fitch yang rencananya akan dilaksanakan pada akhir 2017atau awal 2018.
  • Dari Amerika sendiri pelaku pasar masih menantikan rencana pemotongan pajak setelah blue print anggaran 2018 mendapatkan persetujuan senat pada hari Jumat 20 Oktober 2017. Selanjutnya siapa Kandidat yang akan diajukan untuk menggantikan Yellen sebagai Chairman the Fed juga menjadi sentimen di pasar, terkait arah kebijakan ekonomi ASke depannya.



DISCLAIMER INVESTASI MELALUI REKSA DANA MENGANDUNG RESIKO. CALON PEMODAL WAJIB MEMBACA DAN MEMAHAMI PROSPEKTUS SEBELUM MEMUTUSKAN UNTUK BERINVESTASI MELALUI REKSA DANA. KINERJA MASA LALU TIDAK MENCERMINKAN KINERJA MASA DEPAN.

PT Majoris Asset Management (“Majoris”) telah memperoleh izin usaha sebagai Manajer Investasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan dalam melakukan kegiatannya diawasi oleh OJK. Dokumen ini dibuat oleh Majoris hanya sebagai informasi singkat dan disesuaikan dengan ketentuan Peraturan yang berlaku. Segala perhatian telah diberikan secara seksama untuk menyakinkan bahwa informasi yang disajikan dalam dokumen ini tidak menyesatkan. Namun demikian, Calon Pemodal tidak disarankan untuk hanya mengandalkan keterangan dalam dokumen ini. Kerugian yang mungkin timbul karenanya tidak akan ditanggung.


Download PDF



Back to list