Weekly Perspective - W4 April 2019

Domestic Consumption menjadi penopang pertumbuhan ekonomi China di Q1 2019

  • Pertumbuhan ekonomi China yang merupakan perekonomian terbesar kedua di dunia di Q1 2019 tumbuh 6,40%, lebih tinggi dibandingkan perkiraan konsensus sebesar 6.20%. Kontribusi pertumbuhan ekonomi bersumber dari domestic consumption yang mengalami peningkatan karena adanya stimulus yang diberikan oleh Pemerintah sehingga membaiknya daya beli masyarakat memberikan dampak positif terhadap industri retail di bulan Maret 2019 yang mengalami pertumbuhan sebesar 8.50% dibandingkan bulan sebelumnya. Kontribusi pertumbuhan ekonomi lainnya berasal dari peningkatan produksi yang tercermin dalam data ChinaManufacturing Index bulan Maret 2019 yang mengalami kenaikan dari 49.20 ke posisi 50.80 dampak positif penghapusan beberapa tarif bea masuk untuk barang manufaktur dari China oleh Amerika. Kami melihat kedepannya China akan mampu menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di kisaran 6.30 – 6.50% sepanjang tahun 2019 didorong oleh stimulus ekonomi yang diberikan oleh Pemerintah dan positifnya pembicaraan dengan Amerika terkait isu perang dagang yang sudah berlangsung dari tahun 2018. 

Pemilihan Legislatif dan Presiden telah sukses dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019

  • Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengadakan Pemilihan Umum (Pemilu) secara serentak yang terdiri dari Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) yang diadakan pada hari Rabu 17 April 2019. Pileg memilih 575 anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), 136 anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) serta anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) propinsi tingkat I dan II periode 2019 – 2024. Sedangkan untuk Pilpres terdiri dari dua pasang calon Presiden yaitu Joko Widodo – Maruf Amin dan Prabowo Subianto – Sandiaga Uno. Pemilu serentak kali ini merupakan yang pertama kali diadakan di Indonesia karena pada pemilu sebelumnya tahun 2004, 2009 dan 2014 Pileg dilaksanakan terlebih dahulu, selanjutnya baru Pilpres tiga bulan setelah pelaksanaan Pileg. KPU akan mengumumkan hasil Pemilu baik Pileg maupun Pilpres pada tanggal 22 Mei 2019. 

Pemilihan Presiden yang berlangsung damai memberikan sentimen positif Pasar Saham dan Obligasi

  • Selama sepekan terakhir periode (15 – 19 April 2019) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami kenaikan yang cukup signifikan +1.58% ditutup di level 6,507.22 dampak positif dari penyelenggaraan Pemilihan Legislatif dan Presiden tanggal 17 April 2019 yang berlangsung dalam kondisi yang stabil dan terkendali sehingga memberikan kepercayaan bagi para investor terhadap pasar saham Indonesia. Kenaikan IHSG sejalan dengan net buy yang dibukukan oleh investor asing selama week to date sebesar Rp 500 milyar yang masuk ke dalam saham-saham sektor perbankan, infrastruktur dan consumer. Secara year to date investor asing juga masih membukukan net buy sebesar Rp 13.10 triliun. Hampir seluruh sektor mengalami kenaikan dimana yang mengalami kenaikan terbesar diantaranya Property +4.52%, diikuti oleh Miscellaneous Industry +4.26%, Finance +2.34% dan Infrastructure +2.16%. Sedangkan sektor yang mengalami penurunan yaitu Mining -0.82% dan Trade Services -0.08%. Kami memperkirakan pasar saham kedepannya masih cukup positif ditopang oleh fundamental perekonomian Indonesia yang masih cukup baik dan stabilitas politik yang terjaga.
  • Sedangkan untuk pasar obligasi domestik harga Surat Utang Negara (SUN) yang mengacu pada Bloomberg Indonesia Local Sovereign Bond Index (BINDO) juga mengalami kenaikan sebesar +1.18% didorong oleh pelaksanaan pemilu 2019 yang berjalan dengan stabil dan positifnya neraca perdagangan Indonesia selama dua bulan berturut-turut di bulan Februari dan Maret 2019 sehingga mendorong penguatan nilai tukar Rupiah ke level Rp 13,950 / USD. Kenaikan harga obligasi sejalan dengan pergerakan yield SUN 10 tahun yang mengalami penurunan dari level yield 7.68% menjadi 7.57%. Kami melihat pergerakan pasar obligasi di bulan April 2019 masih akan positif didorong oleh besarnya total bid baik pada lelang SUN maupun SBSN, stabilnya data makroekonomi serta capital inflow dari investor asing yang berdasarkan data dari Direktorat Jendral Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) per tanggal 16 April 2019 membukukan net buy secara month to date sebesarRp 2.00 triliun dan year to date sebesar Rp 69.20 triliun di pasar obligasi domestik dari posisi akhir Desember 2018 sebesar Rp 893.20 triliun menjadi 962.40 triliun.
  • Portfolio Reksa Dana Saham kembali melakukan akumulasi pembelian pada saham-saham khususnya blue-chip dan mid-cap yang mengalami koreksi dengan beberapa sektor pilihan diantaranya Finance (Banking), Consumer, Infrastructure dan Mining serta meningkatkan alokasi portfolio di level 92 – 97% untuk memaksimalkan Return Portfolio. Reksa Dana Obligasi kembali melakukan akumulasi SUN benchmark seri panjang tenor 15 dan 20 tahun secara bertahap serta durasi portfolio ditingkatkan dan dijaga pada level 7.50 – 8.00. Alokasi Obligasi Korporasi tenor pendek (3-5 tahun) dengan kupon tinggi dijaga untuk menahan volatilitas market dan memaksimalkan Return Reksa Dana.




DISCLAIMER INVESTASI MELALUI REKSA DANA MENGANDUNG RESIKO. CALON PEMODAL WAJIB MEMBACA DAN MEMAHAMI PROSPEKTUS SEBELUM MEMUTUSKAN UNTUK BERINVESTASI MELALUI REKSA DANA. KINERJA MASA LALU TIDAK MENCERMINKAN KINERJA MASA DEPAN.

PT Majoris Asset Management (“Majoris”) telah memperoleh izin usaha sebagai Manajer Investasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan dalam melakukan kegiatannya diawasi oleh OJK. Dokumen ini dibuat oleh Majoris hanya sebagai informasi singkat dan disesuaikan dengan ketentuan Peraturan yang berlaku. Segala perhatian telah diberikan secara seksama untuk menyakinkan bahwa informasi yang disajikan dalam dokumen ini tidak menyesatkan. Namun demikian, Calon Pemodal tidak disarankan untuk hanya mengandalkan keterangan dalam dokumen ini. Kerugian yang mungkin timbul karenanya tidak akan ditanggung.


Download PDF



Back to list